Moel Collins

persembahan untukmu para pembaca

  • Home
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us

 

Mencoba untuk Menjadi Ideal dalam Hidup

Pernah gak sih kamu merenungkan suatu hal yang sebetulnya simpel ini? Ya, Arti dari hidup. Banyak sekali orang-orang yang mati bunuh diri hanya karena stress dengan kehidupan yang telah dilalui, urusan rumah tangga, pekerjaan, lingkungan sosial, dan masih banyak lagi. Dan lagi banyak sekali orang-orang yang berpikir bahwa ‘Dengan mencari kekayaan maka akan menjadi orang yang paling bahagia di kemudian hari’

Mari kita lihat dari akarnya dulu, manusia bekerja untuk hal apa? Membeli rumah dan mobil mewah? tentu saja bukan untuk keduanya, jika kita lihat lagi tujuan dari manusia bekerja adalah ‘Bertahan hidup’

Namun, kalau hidup sekedar hidup ya monyet pun bertahan hidup. Kalau hidup ini sekedar makan lalu mati, gajah pun bisa melakukan lebih dari itu. Kalau hidup sekedar bermanfaat untuk makhluk lain, kerbau pun bisa melakukannya.

Lalu apa? kita hidup pastilah mempunyai sebuah tujuan, manusia bukanlah hewan, manusia memiliki kelebihan yang tinggi dibanding hewan, disamping memiliki fisik yang bagus, manusia juga diberi kelebihan yang berbeda dengan hewan yaitu ‘akal’.

‘Akal’ inilah yang menjadikan manusia bisa berpikir lebih jauh dibanding hewan yang hanya memiliki nafsu saja, hewan tak akan malu jika dia sedang kawin di depan kawanannya, dibanding manusia yang memiliki akal pasti tidak akan melakukan hal yang serupa.

Tidak kah kamu berpikir bahwa manusia tidak muncul begitu saja, maksudku ini tidak seperti teori Darwin .. ayolah kamu pasti menyadarinya, mengapa hanya manusia yang memiliki akal, dengan akal manusia dapat melakukan banyak hal seperti membuat sebuah teori — teori yang mereka pikirkan.

Sejatinya manusia hanya ingin kehidupan mereka menjadi sesuatu yang ideal dengan membuat segala teori agar semuanya bisa baik — baik saja seperti yang seharusnya sebagai seorang manusia, maka dari itu manusia mencoba berfilsafat dengan diri mereka.

Lalu apa? Apa tujuan hidupmu? Sebagai seorang manusia tentunya.


A.     PERIODE MASA REMAJA

Masa remaja ( Adolesence ). Istilah Adolesence atau remaja bersal dari kata latin Adolenscere ( kata bendanya, adolensentia yang berarti remaja ), yang berarti pula “ tumbuh” atau tumbuh menjadi dewasa. Lazimnya masa remaja dianggap sebagai permulaan seorang anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum. Penelitian tentang perubahan perilaku , sikap dan nilai-nilai sepanjang masa remaja menunjukan bahwa setiap perubahan terjadi lebih cepat pada awal masa remaja daripada tahap akhir masa remaja. Hasil survai ini juga menunjukan bahwa perilaku, sikap dan nilai-nilai pada awal masa remaja berbeda dengan pada akhir masa remaja.

Secara umum masa-masa remaja dibagi menjadi dua bagian, yaitu masa awal remaja dan masa akhir remaja. Awal masa remaja berlangsung kira-kira sejak umur 15 atau 16 atau 17 tahun dan berakhir umur 21 tahun atau berakhir pada saat individu matang secara seksual sampai mencapai usia matang secara hukum. Masa ini dikenal sebagai periode peralihan, diamana individu mencari identitas atau sering juga disebut sebagai masa tidak realistis dan masa ambang dewasa.

Akibat sifat perubahan dan peralihan ini, remaja rata-rata bersikap ambivalen : disatu pihak ingin diperlakukan seperti anak kecil, namun dilain pihak ingin diperlakukan dan diakui sebagai orang dewasa meski segala kebutuhannya masih minta dipenuhi oleh orang tuanya sebagai mana halnya anak kecil.

Pada masa ini terjadi perubahan yang sangat pesat, baik dalan fisik, peilaku, sikap, dan keadaan psikisnya. Secara umum dapat diidentifikasi beberapa perubahan yang bersifat universal yang terjadi pada remaja, antara lain :

Meningkatkan emosi yang biasanya berhubungan dengan perubahan fisik Perubahan bentuk tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosialnya. Dengan perubahan minat dan perilaku, maka nilai juga berubah. Apa yang yang dianggap penting pada masa anak-anak sudah tidak dianggap penting lagi.

Umumnya remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka menuntut dan menginginkan kehebatan, tetapi pada saat bersamaan ia sering takut dengan resiko dan tanggung jawab yang harus dipikulnya

Kesulitan utama yang dihadapi remaja dalam mengatasi masalah individualisasi ialah kesulitan dalam mewujudkan dirinya sebagai seorang yang dewasa karena sikapnya yang ambivalen itu.untuk itu masa remaja,meski sedemikian penting sebagai tahap yang harus dilaui menuju masa dewasa, tetapi sering tidak memiliki tempat khusus dalam perkembangan kepribadian seseorang. Maksudnya, sebagai masa transisi, masa remaja seringkali dilupakan atau tidak memiliki identifikasi rentang waktu khusus dan sifat-sifat kepribadian yang konstan. Hal ini berhubungan dengan kecenderungan sikap ambivalen yang sedemikian dominan pada periode ini. Rata-rata identifikasi yang agak universal menyangkut rentang waktu biasanya dididentifikasi sebagai usia antara 13 sampai 18 tahun. Sedangkan yang menyakut kejadian-kejadian penting biasaanya beberapa perubahan berikut :

1.      Perkembangan aspek-aspek biologis.
2.  Menerima peranan dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat dimana ia dibesarkan.
3.      Mendapatkan kebiasaan emosional dari orang tua dan orang dewasa.
4.      Berusaha mendapatkan pandangan hidup sendiri.
5.      Merealisasi suatu  identitas sendiri dan dapat mengadakan partisipasi dalam kebudaayaan pemuda sendiri.

B.      Ciri-ciri masa remaja
Seperti halnya periode yang penting selama rentang kehidupan , masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Hal ini akan diterangkan secara singkat dibawah ini.

Masa remaja adalah salah satu periode yang penting dalam proses perubahan-baik dalam pengertian pertumbuhan maupun perkembangan-yang terjadi secara cepat.

Masa remaja adalah periode peralihan . Dalam setiap  periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Dilain pihak, status remaja yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena status ambivalen ini memberikan peluang kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda-beda dan mencoba menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.

Masa remaja sebagai periode perubahan. Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama masa awal remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan sikap dan perilaku juga berkembang pesat. Jika perkembangan fisik menurun maka perubahan sikap perilaku menurun juga.

Masa remaja sebagai usia bermaslaah. Setiap periode memiliki masalah sendiri-sendiri namun masalah masa remaja sering menjadi maslah yang sulir ditasi baik yang terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Terdapat dua alas an bagi kesulitan itu. Pertama, sepanjang masa kanak-kanak, maslahn ya sebagian diselesaikan oleh orangtua dan guru-guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, karena para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi maslahnya sendiri, menolak bantuan orangtua dan guru-guru.

Masa remaja sebagai masa pencari identitas. Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidk puas lagi denga jadi sama dengan teman-teman dalam segala hal.

Masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Dengan semakin mendekatnya usia kematanga yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah cukup. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat dalam perbuatan seks, mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan.

C.      PERKEMBANGAN FISIK,KOGNITIF,BAHASA,EMOSI,SOSIAL, DAN MORAL PADA USIA REMAJA

1.      Perkembangan Fisik

Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja yang berdampak terhadap perubahan-perubahan psikologis (Sarwono,1994). Pada mulanya, tanda-tanda perubahan fisik dari masa remaja terjadi dalam konteks pubertas .dalam konteks ini, kematangan oragan-orhgan seks dan kemampuan reproduktif bertumbuh dengan cepat. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan mengalami pertumbuhan fisik yang cepat, yang disebut “growth spurt” (percepatan pertumbuhan), dimana terjadi perubhan dan percepatan pertumbuhan diseluruh bagian dan dimensi badan (Zigler dan Stevenson,1993). Pertumbuhan cepat bagi anak perempuan terjadi dua tahun lebih awal dari anak laki-laki. Umumnya anak perempuan mulai mengalami pertumbuhan cepat pada usia 10,5 tahun dan anak laki-laki pada usia 12.5 tahun. Bagi kedua jenis kelamin, pertumbuhan cepat ini berlangsung selama kira-kira 2 tahun ( Diamond & Diamond, 1986).

Menurut Ziglerdan Stevenson (1993), secara garis besarnya perubahan-perubahan tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu perubahan-perubahan yang berhubungan dengan pertumbuhan fisik dan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan karakteristik sesksual. Berikut ini akan dijelaskan beberapa dimensi perubahan fisik yang terjadi selama masa remaja tersebut:

2.      Perubahan dalam tinggi dan berat

Tinggi rata-rata anak laki-laki dan perempuan pada usia 12 tahun adalah sekitar 59 atau 60 inci. Tetapi, pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja lelaki adalah 69 inci. Sedangkan tinggi rata-rata remaja perempuan hanya 64 inci. Tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada usia sekitar 11 atau 12 untuk anak perempuan dan 2 tahun kemudian untuk anak lelaki . Dalam tahun ini, tinggi kebanyakan anak perempuan bertambah sekitar 3 inci dan tinggi kebanyakan anak lelaki bertamabah lebih dari 4 inci(Zigler dan Stevenson, 1993).

Percepatan pertumbuhan badan juga terjadi dalam penambahan berat badan,yakni sekita 13 kg bagi anak laki-laki dan 10 kg bagi anak perempuan (Malina,1990).Meskipun berat badan juga mengalami peningkatan selama masa remaja,namun ia lebih mudah dipengaruhi,seperti melalui diet,latihan dan gaya hidup umumnya.Oleh Karena itu ,perubahan berat lebih sedikit dapat diramalkan dibanadingan dengan tinggi.

3.      Perubahan dalam proporsi tubuh

Seiring dengan pertambahan tinggi dan berat badan,percepatan,pertumbuhan selama masa remaja juga terjadi pada proporsi ubuh. Bagian-bagian tubuh tertentu yang sebelumnya terlalu kecil, pada masa remaja menjadi terlalu besar. Hal ini terlihat jelas pada tertumbuhan tangan dan kaki, yang sering terjadi tidak proporsional. Perubahan proporsi tubhuh yang tidak seimbang ini menyebabkan remaja merasa kaku dan canggung, serta khawatir bahwa badanya tidak akan pernah serasi dengan tangan dan kakinya.

Perubahan-perubahan dalam proporsi tubuh selama masa remaja, juga terlihat kepada perubahan cici-ciri wajah, dimana wajah anak-anak mulai menghilang, seperti dahi yang semula sempit sekarang menjadi lebih luas, mulut melebar, dan bibir menjadi lebih penuh. Disamping itu, dalam perubahan struktur kerangka, terjadi perdebatan pertumbuhan otot, sehingga mengakibatkan terjadinya pengurangan jumlah lemak dalam tubuh. Perkembangan otot dari kedua jenis kelamin terjadi dengan cepat ketika tinggi meningkat. Akan tetapi, perkembangan otot anak laki-laki lebih cepat, dan mereka memiliki banyak jaringan otot, sehingga anak laki-laki lebih kuat dari anak perempuan.

4.      Perubahan pubertas

Pubertas(puberty) ialah suatu periode dimana kematangan kerangkan dan seksual terjadi dengan pesat terutama pada awal masa remaja. Kematangan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja, yang ditandai dengan perubahan pada cici-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder. Meskipun perkembangan ini biasanya mengikuti suatu urutan tertentu, namun urutan dari kematangan seksual tidak sama pada setiap anak dan terdapat perbedaan individual dalam umur dari perubahan-perubahan tersebut.

D.     Perubahan cici-ciri seks primer

Ciri-CIri seks primr menunjuk pada organ tubuh yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Bagi anak laki-laki, ciri-ciri seks primer yang sangat penting ditunjukkandengan pertumbuhan yang cepat dari batang kemaluan(penis) dan kantong kemaluan(scrotum), yang mulai terjadi pada usia sekitar 12 tahun dan berlangsung sekitar 5 tahun untuk penis dan 7 tahun untuk skrotum(Seifer dan Hoffnung).

Perubahan-perubahan pada ciri-ciri seks primer pada pria ini sangat dipengaruhi oleh hormone, terutama oleh hormone perangsang yang diproduksi oleh kelenjar bawah otak. Hormon perangsang pria ini merangsang testis, sehingga testis menghasilkan hormone testosteron dan androgen serta spermatozoa(Sarwono, 1994). Sperma yang dihasilkan dalam testis selama masa remaja ini memungkinkan untuk mengadakan reproduksi untuk pertama kalinya. Karena itu, kadang-kadang sekitar usia 12 tahun anak laki-laki kemungkinan untuk mengalami mimpi basah yang pertama. Sementara itu, pada anak perempuan, perubahan ciri-ciri seks primer ditandai dengan munculnya periode menstruasi, yang disebut dengan menarche, yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang gadis. Terjadinya menstruasi pertama ini memberi petunjuk bahwa mekanisme reproduksi anak perempuan telah matang, sehingga memungkinkan mereka untuk mengandung dan melahirkan anak. Pada anak perempuan terdapat hormone estrogen dan progesterone ( Sarwono,1993 ).

E.      Perubahan ciri-ciri seks sekunder

Ciri-ciri seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan proses reproduksi,namun merupakan tanda-tanda yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.

1.      Perkembangan Kognitif

Masa remaja adalah suatu periode kehidupan dimana kappasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya (Mussen, Conger & Kagan, 1969). Hal ini adalah karena selama periode masa remaja ini, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Sistem saraf yang berfungsi memproses informasi berkembangan dengan cepat. Disamping itu, pada masa remaja ini juga terjadi reorganisasi lingkaran pada syaraf prontal lobe (belahan otak bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral). Prontal lobe ini berfungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan merumuskan perencanaan strategis atau kemampuan mengambil keputusan(Carol & David R., 1995).

Perkembangan prontal lobe sanagt berpengaruh terhadap kemampuan kognitif remaja, sehingga mereka mengembangkan kemampuan penalaran yang memberinya suatu tingkat perkembangan moral dan kesadaran sosial yang baru.ketika kemampuan kognitif mereka mencapai kematangan, kebanyakan anak mulai memikirkan tentang apa yang diharapkan dan melakukan kritik terhadap masyarakat, orang tua dan bahkan kekurangan diri sendiri (Myers,1996). Kemudian , dengan kekuatan baru dalam penalaran yang dimilikinya menjadikan remaja mampu membuat pertimbangan dan melakukan perdebatan sekitar topic-topik abstrak tentang manusia, kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan keadilan.

2.      Perkembangan kognisi  sosial

Menurut Dacey & Kenny (1997), yang dimaksud dengan kognisi sosial adalah kemampuan untuk berpikir secara kritis mengenai isu-isu dalam hubungan interpersonal, yang berkembang sejalan dengan usia dan pengalaman, serta berguna untuk memahami orang lain dan menentukan bagaimana melakukan interaksi dengan mereka.

Salah satu bagian penting dari perubahan perkembangan aspek kognisi sosial remaja ini adalah apa yang diistilahkan dengan psikolog David Elkind dengan egosentrisme yakni kecenderungan remaja untuk menerima dunia ( dan dirinya sendiri ) dan perspektifnya mereka sendiri. Dalam hal ini, remaja mulai mengembangkan sesuatu gaya pemikiran egosentris, dimana mereka lebih memikirkan tentang dirinya sendiri dan seolah-olah memandang dirinya dari atas. Remaja mulai berpikir dan mengintepretasikan kepribadian dengan cara sebagaimana yang dilakukan oleh para ahli teori kepribadian berpikir dan mengintepretasikan kepribadian, dan memantau dunia sosial mereka dengan cara-cara yang unik.

3.      Perkembangan moral

Moral merupakan suatu kebutuhan penting bagi remaja, terutama sebagai pedoman menemukan identitas dirinya, mengembangkan personal yang harmonis, dan menghindari konflik-konflik peran yang selalu terjadi dalam masa transis. Meskipun moral erat kaitannya dengan hubungan interpersonal, namun sejak lama ia telah menjadi wilayah pembahasan dalam filsafat. Oleh sebab itu, Lawrence Kohlberg menempatkan moral sebagai fenomena kognitif dalam kajian psikologi. Apa yang disebut moral menurut Kohlberg adalah bagian dari penalaran (reasoning , sehingga ia pun menamakannya dengan penalaran moral (moral reasoning). Penalaran atau pertimbangan tersebut berkenaan dengan keluasan wawasan mengenai relasi antara diri dan orang lain, hak dan kewajiban. Relasi diri dengan orang lain ini didasarkan atas prinsip equality, artinya orang lain sama derajatnya dengan diri. Jadi, antara diri dan diri orang lain dapat dipertukarkan. Ini disebut prinsip reciprocity. Moralitas pada hakikatnya adalah penyelesaian konflik antara diri dan orang lain, antara hak dan kewajiban (Setiono,1994).

Dengan demikian, orang yang bertindak sesuai dengan moral adalah orang yang mendasarkan tindakannyaatas penilaian baik buruknya sesuatu. Karena lebih bersifat penalaran, maka perkembangan moral menurut Kohlberg sejalan dengan perkembangan nalar sebagaimana yang dikemukakan oleh Piaget. Makin tinggi tingkat penalaran sesorang menurut tahap-tahap perkembangan Piaget tersebut, makin tinggi pula tingkatan moralnya. Dengan penekannya pada penalaran ini berarti Kohlberg ingin melihat struktur proses kognitif yang mendasari jawaban ataupun perbuatan-perbuatan moral.




Hal Yang Perlu Diketahui Tentang AnakTunanetra

Apa itu tunanetra??

Tunanetra merupakan sebutan untukindividu yang mengalami, gangguan pada indra penglihatan. Pada dasarmya, tunanetra dibagi menjadi dua kelompok yaitu buta total dan kurang penglihatan (low vision).

Buta total bila tidak dapat melihat dua jari di mukanya atau hanya melihat sinar atau cahaya yang lumayan dapat dipergunakan untuk orientasi mobilitas. Mereka tidak bisa menggunakan huruf lain selain huruf braille.

Sedangkan, yang disebut low vision adalah mereka yang bila melihat sesuatu, mata harus didekatkan, atau mata harus dijauhkan dari objek yang dilihatnya, atau mereka yang memiliki pemandangan kabur ketika melihat objek. Untuk mengatasi permasalahan penglihatannya, para penderita low vision ini menggunakan kacamata atau kontak lensa.

klasifikasi pada anak tunanetra :

Ada beberapa klasifikasi lain pada anak tunanetra. Salah satunya berdasarkan kelainan-kelainan yang terjadi pada mata, yaitu:
·         Myopia: penglihatan jarak dekat, bayangan tidak terfokus, dan jatuh di belakang retina. Penglihatan akan menjadi jelas jika objek didekatkan. Untuk membantu proses penglihatan, pada penderita myopia digunakan kacamata koreksi dengan lensa negatif;
·         Hyperopia: penglihatan jarak jauh, bayangan tidak terfokus, dan jatuh di depan retina. Penglihatan akan menjadi jelas jika objek dijauhkan. Untuk membantu proses penglihatan, pada penderita hyperopia digunakan kacamata koreksi dengan lensa positif, dan
·         Astigmatisme: penyimpangan atau penglihatan kabur yang disebabkan ketidakberesan pada kornea mata atau pada permukaan lair pada bolamata sehingga bayangan benda, baik pada jarak dekat maupun jauh, tidak terfokus jatuh pada retina. Untuk membantu proses penglihatan, pada penderita astigmatisme digunakan kacamata koreksi dengan lensa silindris.
Sumber : Smart Aqila. 2010.  Anak Cacat Bukan Kiamat. Yogyakarta : KATAHATI

A.    Karakteristik Tunanetra

1.      Keterbatasan di dalam lingkup keanekaragaman pengalaman.
Dengan hilangnya penglihatan, orang tunanetra dalam memperoleh informasi menggantungkan pada indera yang lain dan masih berfungsi. Indera pendengaran, Perabaan, Penciuman, Pengecap dan pengalaman kinestetis adalah saluran keinderaan yang cukup penting, akan tetapi indera di luar penglihatan ini sering tidak dapat mengamati dan memahami sesuatu objek  di luar jangkauan fisiknya. Dengan kata lain objek yang berada di luar jangkauannya secara fisik tidak akan berarti bagi tunanetra.

Suara yang didengarnya apabila tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang berarti dan dimengerti, maka suara itu akan berlalu tanpa kesan (tanpa pengalaman baru). Pendengaran memberi petunjuk  tentang arah dan jarak suatu objek apabila objek tersebut bersuara, tetapi tidak membantu orang tunanetra untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang objek tersebut.
2.      berinteraksi dengan  lingkungan

Hilangnya rangsangan visual menyebabkan hilangnya rangsangan untuk mendekatkan diri dengan lingkungan, yang pada gilirannya akan menyebabkan pula hilangnya keinginan untuk berinterakswi dengan lingkungan.  Didunia ini banyak sekali kegiatan yang dapat dikuasai dengan meniru, meniru akan lebih efektif dikuasai dengan melihat. Tiadanya penglihatan pada seseorang maka banyak aktivitas yang menyebabkan frustasi baginya.
3.      Keterbatasan dalam berpindah-pindah tempat

Keanekaragaman informasi dan keanekaragaman pengalaman akan memperoleh bila seseorang dapat bepergian dengan bebas dan mandiri. Untuk terciptanya interaksi dengan lingkungan fisik maupun sisial dibutuhkan adanya kemampuan berpindah-pindah tempat. Semakin mampu dan terampil seorang tunanetra melakukan mobilitas semakin berkurang hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Dengan demikian diperlukan suatu usaha dari lingkungan untuk memberikan pelayanan yang mengarah kepada usaha untuk menghilangkan atau meniadakan batas-batas yang memberikan keterbatasan pada tunanetra, sehingga kebutuhan umum dan kebutuhan khusus tunanetra akan terpenuhi. Mobilitas seorang tidak akan optimal bila tidak didukung oleh tubuh yang segar dan sehat. Karena itu Pendidikan jasmani dan keterampilan Orientasi dan Mobilitas bagi tunanetra dua hal yang berbeda tujuan, tetapi dalam kehidupan kedua kegiatan dan keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain pula bahwa bimbingan Jasmani bagi tunanetra merupakan salah satu kebutuhan.

Sumber dari buku : Kagan Havemann, 1972, hal. 357

Demikian Informasi dari saya mengenai anak Tunanetra semoga dapat menambah wawasan kita, dan dapat memahami Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) khususnya pada anak Tunanetra.

Assalamu’alaikum guys kembali lagi bersama saya, Moel Collins.

Kali ini saya akan mereview sebuah makanan kucing yang diproduksi oleh JAPFA, lebih tepatnya PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, tentu saja ini produk asli Indonesia ya. Makanan kucing kali ini adalah EXCEL (Excellent Cat Food) rasa ikan tuna.

Menurut pengalaman saya  pribasdi sebagai pemilik kucing, produk ini cukup bagus dengan berbagai bentuk biscuit seperti biscuit berbentuk ikan dan berbentuk seperti donat, dan harganya cukup terjangkau yaitu kisaran 10 – 15 ribu saja untuk yang beratnya 500gr, dengan bebagai macam manfaat seperti :

-        -  Menyehatkan kulit dan memperindah bulu
-        - Menyehatkan mata
-        - Meningkatkan daya tahan tubuh
-        - Memperkuat tulang dan gigi
-        - Mengurangi bau

Saya punya satu kucing ras dan satu lagi kucing domestic, saya sudah mencoba untuk memeberi makan pada kucing domestic dan hasilnya cukup mengejutkan, tapi mungkin baru terlihat satu bulan ya. Kucing saya yang domestic jadi terlihat kinclong dan gak kalah kinclong sama yang ras.

Nah aturan untuk pemberian makannya juga jangan sampai salah ya guys, karena tidak semua ukuran kucing bisa memakan dengan porsi yang sama, walau kadang ada juga pemilik kucing yang ingin kucingnya gembul (obesitas tinggi) namun seperti inilah aturan untuk pemberian makanannya :

Berat kucing (Kg)
Jumlah Makanan (gr/hari)
2 Kg
40 – 60 gr/hari
3 Kg
60 – 80 gr/hari
4 Kg
80 – 100 gr/hari
5 Kg
100 – 120 gr/hari

Tapi jika anda baru saja menggunakan produk ini untuk kucing anda, anda bisa bisa menggunakannya dengan porsi yang sedikit dulu, apabila dalam satu – dua hari si mpus doyan banget baru deh kasih sesuai porsinya agar gizinya tercukupi, oiya guys ngomong – ngomong soal kandungan gizi pada makanan kucing ini juga cukup terbilang bagus dengan harga yang segitu. Seperti :

Protein kasar min 30%
Lemak kasar min 14%
Serat kasar min 1.0%
Arachidonic acid min 0.02%
Kalsium min 1.3%
Fosfor min 1.2%
EPA dan DHA min 2.5%
Vitamin A min 20,000 IU/Kg

Nah, buat yang kalian yang bingung untuk menentukan produk mana yang cocok buat kucing kalian, kalian bisa melihat postingan lainnya di blog ini ya, jangan lupa untuk komentarnya.

*Tidak disarankan untuk kitten yang masih sangat kecil 





       Assalamu'alaikum.. selamat pagi, siang, sore dan malam dimanapun anda berada. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah cara bagaimana cara menemukan smartphone yang hilang.

     Pasti sedih sekali rasanya ketika kehilangan ponsel, namun kesedihan anda dapat segera dihilangkan dengan menemukan ponselnya kembali, sebenarnya banyak cara untuk menemukan ponsel smartphone yang hilang dengan berbagai aplikasi yang digunakan.. Tapi disini saya hanya akan membahas bagaimana cara menemukan ponsel smartphone dan lebih terkhusus lagi bagi para pengguna Android, disini saya akan menggunakan Android Device Manager yang bisa kamu download di playstore atau kamu bisa membukanya lewat web.

     Hal pertama yang perhatikan adalah.. jika kamu kehilangan smartphonemu di dalam rumah dan sedangkan smartphonemu dalam keadaan silent mode, maka kamu hanya perlu menderingkannya secara paksa.

     Bukalah Android Device  Manager, lalu masukkan email google yang terpasang pada smartphone yang hilang.


    Atau kamu kehilangan smartphonemu di suatu tempat? dengan aplikasi ini kamu juga bisa melacak keberadaan diamana smartphonemu berada, namun sabelum itu kamu harus memastikan bahwa di smartphonemu sudah diaktifkan lokasinya, sehingga nantinya akan terbaca pada map yang ada di sebelah itu. Seperti pada gambar dibawah ini

  
    Dan terima kasih atas kungjungan anda, semoga bermafaat dan semoga smartphone anda bisa ditemukan. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh .
 Paradigma Integrasi dan Interkoneksi Dalam Perspektif Filsafat Islam

Ketika penulis mendapatkan tugas sebagai Direktur Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga pada tahun 2002, konsep integrasi dan interkoneksi menjadi wacana yang aktual bagi kalangan akademisi di IAIN Sunan Kalijaga. Sebagai direktur ketika itu, maka penulis meresponnya dengan mengubah/menambah kurikulum yang ada, dengan menambah tiga mata kuliah yang dipandang sangat penting waktu itu, yaitu 1) metodologi penelitian filsafat, agama dan sosial, 2) agama, filsafat dan sains, dan 3) isu-isu global. Mata kuliah tersebut diajarkan dengan pendekatan intregratif dan interkonektif.
Ketiga mata kuliah ini menjadi bagian utama untuk melakukan integrasi dan interkoneksi yang dimulai dengan menata metodologinya terlebih dahulu, dengan menyatukan mata kuliah metodologi penelitian filsafat, agama dan sosial, yang diajarkan oleh masing-masing ahli di bidangnya, dengan harapan integrasi dan interkoneksi itu bisa dikembangkan dengan landasan metodologi yang mantap. Pada hakikatnya konsep integrasi dan interkoneksi harus dimulai dari integrasi dan interkoneksi metodologinya. Tanpa dasar metodologi yang kuat, maka integrasi dan interkoneksi hanya akan menjadi hal mengawang-awang, tidak jelas dan tidak pernah bisa membumi.
Kemudian mata kuliah agama, budaya dan sains diajarkan dengan tujuan untuk melihat sesuatu masalah dari pendekatan lintas agama, budaya dan sains, sehingga integrasi dan interkoneksi dengan sendirinya akan terbentuk dan terbawa dalam melihat setiap masalah kehidupan dan kemanusiaan. Matakuliah ini sangat penting, karena mata kuliah ini diharapkan dapat mengembangkan paradigma integrasi dan interkoneksi melalui pembentukan tradisi akademik yang berdimensi lintas agama, lintas budaya dan lintas sains, dan ini menjadi tuntutan menjawab problematika kontemporer yang tidak bisa didekati hanya dengan pendekatan tunggal keilmuan. Masalah kemiskinan, kesejahteraan dan perdamian tidak bisa dipecahkan dengan pendekatan tunggal, baik ekonomi semata-mata, demikian juga pendekatan tunggal sosial, politik, budaya mau pun agama.
Selanjutnya mata kuliah isu-isu global ditambahkan sebagai aktualisasi paradigma integrasi dan interkoneksi secara praksis untuk memahami, mendalami dan menganalisis problematika global sebagai fenomena aktual masa kini yang sudah merupakan fenomena global, yang mau tidak mau, pendekatan integrasi dan interkoneksi itu mutlak dipergunakan. Tanpa integrasi dan interkoneksi keilmuan, kita tidak mungkin dapat memahami dan memecahkan masalah-masalah global. Penulis sendiri waktu itu mengajar aspek budaya dalam sains dan agama, bersama dengan Prof Amin Abdulah aspek agama dan Prof Choiril Anwar dari Universitas Gadjah Mada aspek sains, dan penulis pada aspek kebudayaan.
FILSAFAT ISLAM SEBAGAI METODA
Menurut pandangan penulis, filsafat Islam mempunyai potensi aktual untuk mengintegrasikan dan menginterkoneksikan studi-studi keislaman secara praksis. Tanpa dasar filsafat Islam, rasanya sulit untuk dapat mengintegrasikan dan menginterkoneksikan ilmu-ilmu keislaman. Dalam tahap ini, filsafat Islam harus diletakkan sebagai metodologi berpikir, bukan diletakkan pada kajian tokoh-tokohnya dan pemikirannya saja, atau hanya fokus pada tema-tema filsafat saja serta periodisasinya.
Pada hakikatnya setiap studi keislaman, selalu mempunyai dasar filsafatnya sendiri-sendiri. Dalam sejarah perkembangan ilmu, filsafat adalah induk dari setiap ilmu pengetahuan. Karena itu setiap cabang ilmu sesungguhnya mempunyai landasan filsafatnya sendiri sendiri. Ilmu hukum dengan filsafat hukumnya, demikian juga filsafat eknonomi untuk ilmu ekonomi, fisafat politik untuk ilmu politik, juga arsitektur dengan filsafat arsitekturnya dan seterusnya.
Filsafat Islam sebagai metoda, akan mengintegrasikan dan menginterkoneksikan studi-studi keislaman dalam suatu world view yang multidimensional. Dalam buku “Filsafat Islam Sunah Nabi Dalam Berpikir” penulis menyusun cara berpikir Islam yang dikonstruk dari tradisi berpikir Nabi sendiri dalam menjawab berbagai kasus. Dalam sejarah kenabian, terlihat bahwa para nabi dalam menjawab suatu masalah,tidak selamanya bergantung pada wahyu. Demikina juga yang dialami nabi Muhammad Saw., terutama dalam tradisi berpikir beliau sebelum usia empat puluh tahun, atau sebelum beliau menerima wahyu, sedangkan setelah usia empat puluh tahun itu berada dalam konstruksi dialektik antara aqal dan wahyu. Alquran 62:2 dijelaskan yang artinya sebagai berikut : “Dia (Allah) yang mengutus di antara orang-orang ummi, seorang Rasul dari kalangan mereka, yang menjelaskan kepada mereka ayat-ayatNya, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya adalah dalam kesesatan yang nyata”.
Dalam pandangan penulis seorang Rasul itu mengajarkan Kitab yaitu turunnya wahyu yang diterima dari Tuhannya yang terjadi secara bertahap sesuai dengan tahapan kehidupan. Sedangkan hikmah, bisa diartikan sebagai penjelasan dan penjabaran yang bisa dimengerti umatnya tentang hakikat kebenaran wahyu yang diterimanya. Dalam kenabian Muhammad Saw., ada yang menyebut hikmah sebagai al hadits. Hikmah juga bisa diartikan sebagai pengetahuan yang mendalam, suatu kearifan yang terdapat di balik realitas, kejadian dan peristiwa. Dalam ungkapan sehari-hari, ketika seseorang dalam kehidupannya menghadapi suatu kejadian, peristiwa, musibah atau ujian, seringkali dikatakan untuk bisa mengambil hikmahnya.
Karena itu, hikmah bisa diartikan sebagai pengetahuan yang mendalam, suatu kearifan yang diperoleh dari balik pemahaman terhadap realitas, suatu wisdom yang lahir dari pemikiran seseorang yang mendalam dalam perjalanan hidupnya. Dengan kata lain, maka hikmah sesungguhnya dapat diartikan sebagai pengetahuan filsafat, yaitu pencapaian atas kebenaran melalui pemikiran radikal terhadap realitas. Dalam konteks kerasulan yang tugasnya mengajarkan kitab dan hikmah, maka pengajaran tentang hikmah ini bisa dipahami sebagai filsafat, karena seorang rasul dalam sejarahnya juga pengajar tentang hakikat kehidupan dan makna hidup bagi manusia, yang sebenarnya menjadi inti dari flsafat.
Alquran 2:269 dijelaskan yang artinya “ Allah anugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendakiNya dan barang siapa yang medapatkannya, ia benar-benar telah dianugerahi suatu kebaikan yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah (ulul albab) yang dapat mengerti”. Dalam konteks ini, maka seorang nabi adalah juga seorang yang mendapat pengetahuan hikmah, yang menjadi inti dari filsafat. Seorang nabi juga bisa disebut seorang filosuf sebagai pengajar himah atau filsafat yaitu pengajar hakikat kebenaran segala sesuatu dalam hidup dan menjalaninya.
Untuk mampu mengajarkan kitab yang dikembangkan dalamsuatu hikmah, maka seorang nabi pastinya mempunyai suatu model berpikir tertentu yang memungkinkannya menembus realitas dan menemukan hakikat kebenaran di balik realitas atau kejadian. Model berpikir tersebut dipakai untuk memahami dan mendalami kebenaran melalui integrasi “aql” dan “qalb”.
Dalam Alquran 22: 46 menjelaskan yang artinya “maka tidak pernahkah mereka berjalan di muka bumi, sehingga hati mereka dapat memahami, telinga dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang ada di dalam dada”.
Selanjutnya dalam Alquran 33 : 21 dijelaskan yang artinya “sungguh pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagi kamu, bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan pada hari kemudian, serta mereka banyak mengingat Allah. Keteladanan nabi yang utama bagi penulis bukanlah pada perbuatannya, seperti cara makan dan memelihara jenggot saja, tetapi keteladanan beliau pada pemikirannya, karena perbuatan adalah tindak lanjut dari pemikiran, pemikiran adalah ibu kandung perbuatan. Bahkan dalam prinsip etika, perbuatan yang tidak disertai pemikiran adalah pemikiran yang tidak disadari, maka perbuatan itu tidak termasuk ranah etika, seperti perbuatan orang yang kehilangan akal sehatnya atau perbuatan orang gila.
Paradigma integratif dan interkonektif sesungguhnya dapat dimungkinkan dengan integrasinya “aql” dan “qalb” sebagai suatu metoda berpikir untuk memahami realitas. Pendekatan integratif adalah pendekatan ulul’albab yang secara jelas digambarkan Alquran 3: 190-191 yang artinya sebagai berikut : “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang adalah tanda-tanda bagi ulul albab, yaitu mereka yang mengingat (zikir/qalb) tentang Allah dalam keadaan berdiri, duduk, berbaring dan memikirkan (aql, rasio) tentang penciptaan langit dan bumi ; ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia ; Mahasuci Engkau, maka hindarkanlah kami dari siksaan neraka.
Penjelasan Alquran di atas bisa dimengerti akan adanya proses rasional transcendental di mana 1) mengingat (zikir pada kekuasaan Allah) mendahului 2) berpikir untuk memahami dan mendalami semua ciptaanNya di langit dan di bumi,3) dan mencapai proses transendensi dengan 4) kesadaran tidak akan menyia-nyiakan semua ciptaanNya dan aktualitas perbuatan yang terhindar dari siksaan neraka. Ini menjadi metoda berpikir integratif dan interkonektif yang berada dalam jalan hidup seseorang untuk selalu mensyukuri dan menghindari siksaan neraka.
Karena itu, bagi penulis makna surat al fatihah yang dibaca setiap kali oleh seorang muslim ketika menjalankan solat, terutama saat membaca Alquran 1: 6-7 yang dijelaskan artinya : “tunjukkan kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan mereka yang dimurkai dan bukan pula mereka yang tersesat. Maka jalan lurus itu dapat dimengerti sebagai metoda berpikir yang secara konsisten dan lurus, kemudian diaktualisasikan dalam perbuatan yang memberikan manfaat bagi kehidupan bersama, akan menjadi nikmat, bukan laknat apalagi tersesat.
Filsafat Islam sebagai metoda berpikir menjadi dasar bagi peradigma integrative interkonektif, yang secara sistemik menyatukan antara aql, qalb, wahyu dan realitas menjadi suatu metodologi berpikir yang bersifat rasional transcendental, dan selalu berdimensi majemuk. Karena itu, filsafat Islam sebagai metode berpikir seperti yang dijelaskan di atas, akan menjadi dasar dalam merumuskan filsafat dalam studi-studi keislaman. Dalam kaitan ini, maka seharusnya dalam setiap fakultas diajarkan filsafat Islam sesuai dengan bidang kajiannya masing masing, seperti filsafat hukum Islam di fakultas syari’ah, filsafat pendidikan Islam di fakultas tarbiyah, filsafat dakwah Islam di fakultas dakwah, filsafat eknonomi Islam di fakultas ekonomi dan bisnis dan seterusnya.
INTEGRASI DAN INTERKONEKSI SEBAGAI METODOLOGI DALAM STUDI KEISLAMAN
Dalam sebuah forum dialog di TVRI Yogyakarta, penulis selaku rektor UIN Sunan Kalijaga ditanya oleh seorang pemirsa, bahwa berubahnya IAIN menjadi UIN adalah suatu pendangkalan ilmu agama. Pertanyaan mereka itu didasarkan pada fenomena bahwa penguasaan ilmu agama pada alumni UIN lebih rendah daripada alumni IAIN dulu. Pertanyaan itu juga pernah menjadi perdebatan yang panjang di kalangan akademisi IAIN ketika kita akan berubah menjadi UIN.
Di samping itu, pandangan bahwa ilmu keislaman adalah ilmu agama masih tetap kuat di kalangan masyarakat Islam sendiri, sehingga ilmu keislaman bagi mereka adalah ilmu-ilmu agama seperti yang ada di IAIN dulu, yaitu ushuluddin, dakwah, syariah, adab dan terbiyah. Sedangkan ilmu-ilmu di luar studi agama adalah bukan ilmu keislaman. Dengan kata lain, mereka sebenarnya masih berpandangan bahwa Islam adalah agama, bukan kebudayaan, sehinga sains dan teknologi sebagai bagian dari kebudayaan, tidaklah termasuk kajian keislaman.
Karena itu, paradigm integratif dan interkonektif menjadi sangat penting dan fundamental dalam merumuskan kajian-kajian keislaman, di mana posisi Islam sebagai nilai-nilai yang mendasar dan mengikat setiap kajian keislaman yang ada dalam berbagai aspek kebudayaan, baik kebudayaan sebagai sistem nilai, produk maupun eksistensi manusia dalam perjalanan hidupnya yang kompleks.
Dalam pandangan penulis, yang paling sulit dilakukan dalam usaha melakukan integrasi dan interkoneksi studi-studi keislaman adalah bagaimana merumuskan metodologinya. Upaya integrasi dan interkoneksi yang banyak dilakukan sekarang ini adalah mengintegrasikan dan menginterkoneksikan materi kajian dari studi studi keislaman dalam kajian ilmu-ilmu umum atau sebaliknya, seperti mengintegrasikan materi kajian kajian Islam, terutama Alquran dan Alhadits diintegrasikan dan diinterkoneksikan dengan bidang kajian-kajian ilmu-ilmu umum.
Konsep pohon ilmu ilmu keislaman (Prof Imam Suprayogo) serta konsep jaring labah-labah ilmu ilmu keislaman ( Prof Amin Abdullah) menurut pandangan penulis yang sempit ini, rasanya belum sampai merumuskan pada metodologinya. Integrasi dan interkoneksi model ini, seringkali diimplementasikan dengan melakukan integrasi infrastruktur fisik dan non fisik, termasuk material dan bahan ajar dalam pengembangan keilmuan dalam suatu konsep universitas.
Dalam pandangan Islam, sebenarnya tidak mengenal dualisme pendidikan dan dikhotomi keilmuan. Pendidikan harus dilakukan secara integratif, sehingga keragaman ilmu bisa saling menyapa dan menyatu dalam memecahkan persoalan kemanusiaan yang makin kompleks. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa masalah masalah kemanusiaan, seperti kesejahteraan, kemiskinan, kebahagiaan, keamanan dan perdamaian, tidaklah bisa dipecahkan dengan pendekatan tunggal keilmuan semata mata. Karena itu, pendekatan integratif dan interkonektif adalah suatu keniscayaan dalam kehidupan yang semakin global ini.
Jika kita akan menempatkan integrasi dan interkoneksi sebagai suatu metodologi, maka dalam setiap jenjang pendidikan di UIN Suka baik S1, S2 maupun S3nya, bagaimana jabaran dalam kurikulumnya. Demikian juga halnya dalam berbagai fakultas yang ada, bagaimana integrasi dan interkoneksi sebagai metodologi dapat diimplementasi-kan dalam berbagai fakultas, sehingga sehingga masing-masing keilmuan yang dikembangkan oleh setiap fakultas berada dalam ikatan metodologi yang sama, yaitu integrasi dan interkoneksi.
Semoga bermanfaat wallahu a’lamu bishshowab.
(Disampaikan dalam rangka Seminar “Praksis Paradigma Integrasi Interkoneksi Ilmu dan Transformasi Islamic Studies”, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Convention Hall, 22-23 Oktober 2014)


SUMBER : uin-suka.ac.id
      Assalamu'alaikum, selamat datang di Moel Collins dengan pembahasan tentang cara menggunakan sukamail untuk membuat sebuah blog.

    Yang perlu diketahui yaitu adalah sukamail sendiri, "apa sih sukamail itu?". Ya, sukamail adalah sebuah alamat email dari website https://uin-suka.ac.id  milik Universitas UIN Sunan Kalijaga yang bekerja sama dengan google, atau dengan kata lain ketika kita memiliki email tersebut, berarti sama saja kita seperti memiliki email google dikarenakan memiliki fungsi yang sama. Dan salah satunya adalah membuat blog dengan blogger.
-Apa itu blog?

-Blog adalah sebuah situs online baik yang digunakan dengan mudah untuk semua kalangan bagi mereka yang meliliki email, hebatnya blog ini kita tidak perlu menguasai bahasa pemrograman. Biasanya digunakna untuk keperluan pribadi, karena blog bisa digunakan tanpa biaya. Dengan desain yang simpel dan performa yang cukup untuk keperluan pribadi.


Syarat membuat blog yaitu adalah dengan email, apabila anda belum memiliki email maka bisa membuatnya di gmail atau di sukamail

        Manfaat sebuah Blog

-Pendidikan (proses belajar mengajar)
-Catatan harian online
-Tempat untuk sharing (berbagi ilmu)
-Berbisnis online
-Penghasil uang
-Media promosi
-Menjalin persahabatan antar pemilik blog
-Menyalurkan sebuah hobby
-Dan mengerjakan tugas (seperti artikel ini :D )
     
Blog yang biasa digunakan

blogger
wordpress
detik
dll. 

       Keunggulan sukamail


    Sukamail milik universitas UIN Sunan Kalijaga ini telah bekerja sama dengan google, sehingga kita tak perlu membuat gmail untuk membuat sebuah blog.


Cara membuat blog dengan sukamail

-Sukamail diperuntukkan bagi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, yaitu dengan membuka
 https://mail.uin-suka.ac.id/sso/.
-Buka Blogger.com
-Dengan begitu anda bisa bebas membuat artikel-artikel yang ada di blogger


bersambung..
Older Posts Home

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

POPULAR POSTS

  • Cara menggunakan sukamail untuk membuat sebuah blog
  • PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK MEMAHAMI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA REMAJA
  • cara mudah untuk mendownload video youtube

Categories

  • anime
  • buku
  • download novel gratis
  • ilmu
  • jalan jalan
  • keagamaan
  • kehidupan
  • kisah
  • militer
  • pendidikan
  • tutorial

Advertisement

Follow us on Facebook

Contact Form

Name

Email *

Message *

Slider [On/Off]

About Me


I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out. Great things in business are never done by one person. They’re done by a team of people.

Popular Posts

  • Cara menggunakan sukamail untuk membuat sebuah blog
  • PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK MEMAHAMI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA REMAJA
  • cara mudah untuk mendownload video youtube

Advertisement

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates