Hal Yang Perlu Diketahui Tentang AnakTunanetra
Hal Yang Perlu Diketahui Tentang AnakTunanetra
Apa itu tunanetra??
Tunanetra
merupakan sebutan untukindividu yang mengalami, gangguan pada indra
penglihatan. Pada dasarmya, tunanetra dibagi menjadi dua kelompok yaitu buta
total dan kurang penglihatan (low vision).
Buta
total bila tidak dapat melihat dua jari di mukanya atau hanya melihat sinar
atau cahaya yang lumayan dapat dipergunakan untuk orientasi mobilitas. Mereka
tidak bisa menggunakan huruf lain selain huruf braille.
Sedangkan,
yang disebut low vision adalah mereka yang bila melihat sesuatu, mata harus
didekatkan, atau mata harus dijauhkan dari objek yang dilihatnya, atau mereka
yang memiliki pemandangan kabur ketika melihat objek. Untuk mengatasi
permasalahan penglihatannya, para penderita low
vision ini menggunakan kacamata atau kontak lensa.
klasifikasi pada anak tunanetra :
Ada
beberapa klasifikasi lain pada anak tunanetra. Salah satunya berdasarkan
kelainan-kelainan yang terjadi pada mata, yaitu:
·
Myopia: penglihatan jarak dekat,
bayangan tidak terfokus, dan jatuh di belakang retina. Penglihatan akan menjadi
jelas jika objek didekatkan. Untuk membantu proses penglihatan, pada penderita
myopia digunakan kacamata koreksi dengan lensa negatif;
·
Hyperopia: penglihatan jarak jauh,
bayangan tidak terfokus, dan jatuh di depan retina. Penglihatan akan menjadi
jelas jika objek dijauhkan. Untuk membantu proses penglihatan, pada penderita
hyperopia digunakan kacamata koreksi dengan lensa positif, dan
·
Astigmatisme: penyimpangan atau
penglihatan kabur yang disebabkan ketidakberesan pada kornea mata atau pada
permukaan lair pada bolamata sehingga bayangan benda, baik pada jarak dekat
maupun jauh, tidak terfokus jatuh pada retina. Untuk membantu proses
penglihatan, pada penderita astigmatisme digunakan kacamata koreksi dengan
lensa silindris.
Sumber : Smart Aqila.
2010. Anak Cacat Bukan Kiamat. Yogyakarta : KATAHATI
A. Karakteristik Tunanetra
1.
Keterbatasan di dalam lingkup
keanekaragaman pengalaman.
Dengan
hilangnya penglihatan, orang tunanetra dalam memperoleh informasi
menggantungkan pada indera yang lain dan masih berfungsi. Indera pendengaran, Perabaan,
Penciuman, Pengecap dan pengalaman kinestetis adalah saluran keinderaan yang
cukup penting, akan tetapi indera di luar penglihatan ini sering tidak dapat
mengamati dan memahami sesuatu objek di
luar jangkauan fisiknya. Dengan kata lain objek yang berada di luar
jangkauannya secara fisik tidak akan berarti bagi tunanetra.
Suara
yang didengarnya apabila tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang berarti dan
dimengerti, maka suara itu akan berlalu tanpa kesan (tanpa pengalaman baru).
Pendengaran memberi petunjuk tentang
arah dan jarak suatu objek apabila objek tersebut bersuara, tetapi tidak
membantu orang tunanetra untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang objek
tersebut.
2.
berinteraksi dengan lingkungan
Hilangnya
rangsangan visual menyebabkan hilangnya rangsangan untuk mendekatkan diri
dengan lingkungan, yang pada gilirannya akan menyebabkan pula hilangnya
keinginan untuk berinterakswi dengan lingkungan. Didunia ini banyak sekali kegiatan yang dapat
dikuasai dengan meniru, meniru akan lebih efektif dikuasai dengan melihat.
Tiadanya penglihatan pada seseorang maka banyak aktivitas yang menyebabkan
frustasi baginya.
3.
Keterbatasan dalam berpindah-pindah
tempat
Keanekaragaman
informasi dan keanekaragaman pengalaman akan memperoleh bila seseorang dapat
bepergian dengan bebas dan mandiri. Untuk terciptanya interaksi dengan
lingkungan fisik maupun sisial dibutuhkan adanya kemampuan berpindah-pindah
tempat. Semakin mampu dan terampil seorang tunanetra melakukan mobilitas
semakin berkurang hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Dengan
demikian diperlukan suatu usaha dari lingkungan untuk memberikan pelayanan yang
mengarah kepada usaha untuk menghilangkan atau meniadakan batas-batas yang
memberikan keterbatasan pada tunanetra, sehingga kebutuhan umum dan kebutuhan
khusus tunanetra akan terpenuhi. Mobilitas seorang tidak akan optimal bila
tidak didukung oleh tubuh yang segar dan sehat. Karena itu Pendidikan jasmani
dan keterampilan Orientasi dan Mobilitas bagi tunanetra dua hal yang berbeda
tujuan, tetapi dalam kehidupan kedua kegiatan dan keterampilan tersebut tidak
dapat dipisahkan. Dengan kata lain pula bahwa bimbingan Jasmani bagi tunanetra
merupakan salah satu kebutuhan.
Sumber dari buku : Kagan Havemann,
1972, hal. 357
0 comments